Friday 8 February 2013

Geliat Usaha “Panre Bessi” di Massepe

Usaha pandai besi di Massepe, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), semakin menggeliat. Produksinya tak hanya dipasarkan di Sulawesi, tapi juga di Kalimantan, bahkan sampai ke Papua.

Karena cukup menjanjikan, usaha inipun makin diminati warga setempat. Buktinya, kebanyakan warga Massepe menggeluti usaha mallanro atau panre bessi ini (sebutan bagi warga setempat, red).

Data yang dihimpun di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM (Perindagkop UKM) Sidrap, usaha ini telah menyerap 772 tenaga kerja yang tersebar di 210 perusahaan. Setiap bulannya, pengrajin besi ini mampu memproduksi rata-rata 289.950 buah per bulan berbagai jenis, seperti parang, pisau, sabit, cangkul dan alat-alat pertanian.

Kepala Dinas Perindagkop UKM Sidrap, Hamka Lokki melalui Kepala Bidang Perindustrian, Sudarmin di Kantornya, Senin, 29 Oktober, mengatakan, usaha pandai besi ini adalah salah satu ikon yang dimiliki dan menjadi kebanggaan pemerintah dan masyarakat Sidrap.

Menurutnya, Dinas Perindagkop terus memberikan perhatian lebih, khususnya pada aspek pembinaan tenaga kerja serta pemberian modal kerja untuk memajukan sektor industri ini.

"Perhatian Pemkab Sidrap kepada kalangan pengrajin besi di Massepe tak henti-hentinya kita lakukan, demikian halnya dalam hal program pemberian bantuan terus kita salurkan," ucapnya.

Salah satu wacana yang mulai dihembuskan pemerintah saat ini, kata Sudarmin, yakni membantu pengrajin memasarkan produksinya. "Maklum, itu yang kerap menjadi kendala yang dihadapi pengrajin,” ujar Sudarmin.

La Tobba, salah seorang pengrajin di Massepe menyambut gembira program yang diwacanakan Dinas Perindagkop UKM Sidrap tersebut. "Kalau perlu, buat kelompok binaan dan bantu mereka," pintanya.

Pria jebolan Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini mengatakan, dirinya tak menampik jika perhatian Pemkab Sidrap akhir-akhir ini cenderung berkurang. "Di sini dulu pernah ada UPTD Perindustrian milik Dinas Perindustrian Pemrov Sulsel yang memperhatikan pengrajin, tapi sekarang sudah tidak aktif lagi," ujarnya.

0 comments:

Post a Comment